Bunga yang telah layu
hingga kini kembali subur
Dengang langkah cepat aku kembali
menelusuri lorong menuju kelas baruku hamper tak satu pun maklhuk yang
tampak….tentu saja bel masuk telah berbunyi 10 menit yang lalu,gara-gara nonton
filem bagus tadi malam bangun jadi kesiangan dan akhirnya jadi terlambat. Malah
hari ini hari pertma ku menduduki bangku kelas II sma. Aku hanya berharap semoga
guru yang masuk ke kelas ku bukan guru yang galak…………
Selamat pagi sayanggg….. santapan mesra sudah
ku terima sepagi itu. Sebuah kepala muncul dari balik pintu salah satu kelas
yang terbuka.
Pagi, duluan ya,elok ku halus..!!enggan
rasanya melayani pria ini agak aneh bicaranya lagian aku tidak terlalu
mengenalnya, tapi dia menarik tangan ku dari belakang, dan dia eh bulu mata
kamu bagus dech, aku menatapnya dengan sebal, ini lah yang tidak ku sukai dari
pria ini, yang mengngatkan sama milik ku
yang tak aku ingginkan. Bulu mata ku yang panjang tebal dan lentik walaupun
banyak orang yang memujinya tapi aku tidak menyukainya, terkadng aku menyesal
mengapa aku tidak seperti saudara-saudara mempunyai bulu mata yang sederhana.
****
Dan cepat-cepat ku melangkahkan kaki ku tak
lansung lama aku menbrak seorang pria maaf seru ku buru-buru pada seorang pria
yang memunguti bukunya berjatuhan. Tidak apa-apa bukan kamu yang salah
…kebetulan suara itu ketika pria itu selesai memunguti bukunya dan kemudian dia
melihat ku , dan entah kenapa aku merasa kalau makhluk itu menatapku dengan
dengan mata tak suka. Padahal tadi suaraya terdengar ramah, aku heran pria itu
meninggalkan ku tampa permisi. Apakah dia marah??? Dahi ku mengeryit, aku
merasa aku tidak pernah mengenali wajah asing itu….. padahal aku sudah satu
tahun berada di sekolah ini, dan berate seharusnya aku sudah mengenali atau
paling tidak aku mengetahui wajah itu.
Kalau pria ini memang bukan anak baru “aku
bingung” kemudian aku bersegera kembali untuk buru-buru untuk mempercepat
langgkah ku, setiba di depan kelas aku
pun mengetu pintu semua siswa didalam kelas terdiam memandang kearah ku.
Kemudian guru di depan kelas menyuruh ku untuk duduk dibangku no 2 dari depan,
dan ternyata pria berwajah asing itu adalah teman sebangku ku. Astaga cowok itu
menatap ku sinis……
Sudah beberapa hari aku duduk di kelas II
sebetulnya semua teman-teman ku baik hati, ramah,dan akhir-akhir ini sudah
terbiasa dengan ku. Bahkan mereka banyak yang melibatkan ku kegiatan sekolah
seperti kultun , upacara dan sebagainya, hanya saja pria yang berwajah asing
dan menjengkelkan itu tetap memusuhi ku, dalam setiap kesempatan bila kami
bertemu selalu saja mengejek ku dan pasti itu menyakut diri ku yang berbeda
dengan saudara ku yang lain, gadis mascara smbutan itu selalu dilontarkan
kepada ku, sehingga aku sangat benci mendengarnya.
Kalau sudah begitu ingin sekali rasanyaku
untuk tidak masuk sekolah lagi, dan ingin bersegera untuk pulang kampung
berkumpul bersama keluarga ku….
Dari lahir aku hanya tinggal di kampung,
hanya saja kalau bukan untuk menuntut ilmu aku tidak akan mau tinggal di kota
ini bersama tante ku yang kadang bikin aku jengkel . Aku ingat waktu kecil aku
sering memotong bulu mata ku agar tak terlalu panjang, tapi setelah beberapa
hari bulu mata itu kembali panjang kalau sudah begitu mama selalau menghibur
ku, bahwa aku anak yang paling cantik di kampung itu.
Sebenarnya aku sudah hampir lupa dan dapat
menerima perbedaan pada diriku, tapi pria berwajah asing itu kembali membuat ku
sedih dan mengingatnya.
****
Tapi aku makin heran setelah aku mengetahu
kalau ternyata pria berwajah asing itu ternyata pria yang baik,lucu,pintar dan
juga ramah hanya kepadaku lah ia begitu benci demikian rupa. Sebenarnya makhluk
kokoh itu begitu menarik, sosoknya tinggi tegap, memiliki bulu mata tipis dan
bermata tajam tapi lembut persis seperti pria idaman ku yang selama ini ku
harapkan.
Malam yang sepi aku termanggu sendirian meski
pandangan tertuju layar televisi tapi fikiranku melayang jauh, ku hirup coklat
susu di hadapan ku tiba-tiba bayangan pria asing itu muncul melintas, sosoknya
akhir-akhir ini semakin mengganggu fikiranku.
Tapi sejak tempo hari pria itu berubah 180
derjat tak lagi menggangguku, sebenarnya apa yang terjadi pada makhluk itu
sebentar jahat sebentar baik. Aku tringat kejadian 3 hari yang lalu waktu aku
menunggu Vaneysa teman dekat ku dari SMP, lagi-lagi fajar mengganggu ku dan
memaksa untuk mengantar ku pulang, sikap faar waktu itu sangat keterlaluan,
saat itu pria asing itu melintas menatap fajar tajam, dan hanya berkata kalau
aku akan pulang bersamanya, dia mampu membuat fajar tersenyum kecut dan
meninggalkan fajar sendirian.
Pria itu memang disegani teman-teman karena
menurut mereka pria itu baik pada semua orang tak pernah memancing kemarahan
meski memiliki ilmu bela diri di atas rata-rata dan mempunyai prestasi baik,
tak heran banyak cewek-cewek yang menyukainya . beberapa hari yang lalu aku
sempat melihat dia mengantar Vany pulang sekolah .
Siapa sih yang nggak kenal Vany..? gadis
cantik bermata bulat dan hatinya baik. Terhadapku gadis itu selalu ramah meski
ku tak sekelas dengannya, tapi bila bertemu kami selalu berbincang-bincang
walaupun hanya sejenak, nada bicaranya cedas dan lembut tak semestinya kalau
aku tak suka dengan gadis itu, hanya karena ia dekat dengan pria itu.
He seru pria itu pelan membuat ku tergelonjak
kaget.
Kagat ya ….?? Maaf pria itu tersenyum wajahnya
menunduk sambil memandang wajah ku. Tak tega ku melihat sosok yang biyasanya
terlihat garang itu kini kelihatan begitu salah tingkah.
Hey….
Dari mana tadi Tanya ku ramah kepadanya….??
Dari rumah, sengaja aku kesini, mau minta maaf , sorry kalau aku sering
menyakiti mu. Suara itu mengembang…!! Buru-buru aku memotong bicaranya sudah
dari dulu kamu ku maafkan ,, ku yakin kamu tidak sejahat itu, ujar ku manis,
pria itu tersenyum, kamu memang wanita yang baik , aku yang bodoh tak bisa
membedakan persoalan satu dengan yang lain,terlalu picik….!! Maksud mu?? Aku
menatap tak mengerti ,… pria itu mehela nafas panjang kamu tau, satu bulan yang
lalu pacar ku berselingkuh dengan seorang pria, dia hamil dengan sahabat ku
sendiri padahal sudah dari kalas I SMP kami membina hubungan kami tapi
tega-teganya dia menghancurkan smuanya, aku benar-benar hancur aku tidak tahu
harus berbuat apa, sampai aku bertemu dengan mu dan melampiaskan semua
kemarahan kepadamu….
Aku terkejut mendengarnya, mata ku menatap
pria itu yang kelihtan kuyu,aku mengerti apa yang dirasakannya bagai mana
skitnya saat kita tahu orang yang kita cinta pergi begitu saja bahkan lagi
sampai hamil dengan sahabat kita sendiri,sungguh sangat mengecewakan.
Hmm serunya membangunkan lamunan ku.
Tapi aku sadar kamu tidak ada hubungannya
dengan persoalan kami, maafin aku, aku tak bermaksud menyakitimu , tidak
apa-apa, memang aku pantas menerimanya.
Tidak –tidak wanita secntik dan sebaik kamu
tidak pantas menerima nya, aku beruntung bertmu kamu,kamu telah membuat ku
sadar dan bisa membuat ku kembali seperti dulu. Oh iya mau kah kamu bertemu
mama ku beliau ingin sekali berbicar dengan mu. Aku pun kembali terkejut bukan
main mata, mata bagus ku terbelalak.
Vany yang cerita bukan aku, rupanya Vany tahu kalu aku menyipan pto mu di ponsel
ku.. maafin aku saat waktu acra pensi wktu itu.aku sengaja memoterek kamu
dengan ponsel ku.
Pipi ku memerah menahan malu, jadi selama ini
dia memperhatikan ku ucap ku dihati.
Oh ia fajar masih sering mengganggu mu?? Aku
sdikit tegelojak. Oh tidak lagi, sejak kamu memberi pelajaran kepadanya waktu
itu. Pria itu pun tertawa mendengarnya .
Anak yang satu itu tak pernah berubah, dulu
ia selalu mendekati Vany, untung nya Vany tak bergeming,, aku merasa sesak ,
dan aku mencoba untuk tersenyum dan berkata beruntung kamu mendaptkan kekasih
baru seperti Vany, baik cantik,dan juga pintar.
Pria itu menatap ku heran ..
Siapa bilang Vany kekasih baru ku, dia sepupu
ku.aku pun kembali terkejut mendengarnya sementar di sudut hati ku paling dalam
rasa syukhur terucap, terima kasih tuhan kau telah menyirami bunga yang telah
layu hingga kini kembali subur,aku menatap mata pria itu dengan bahagia. Sementara
pria itu menyentuh pelan jemari ku ke dalam genggamannya,dan semakin mendekatiku lalu mencium ku dengan
mengucapka sebuah kata I love You sayang.
Tiada kata yang terindah saat itu selain ku
membalas I love You too.
*The END****
Twitter: @aecya_nadia
Fb: Nadia Arlewis