Ilmu Perbandingan Agama
Tentang
Kristen katolik
I.
Pendahuluan
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, ilmu
pengetahuan dan tekhnologi terus mengalami perkembangan. Bersamaan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi tentu saja pengetahuan manusia
juga ikut meningkat. Tapi dengan meningkatnya pengetahuan manusia, hal ini
dapat menyebabkan menurunnya norma-norma kita dalam beragama. Selain itu juga
hal-hal tersebut, membawa dampak negatif yang di antaranya munculnya
agama-agama baru di dunia.
Agama yang di anut umat manusia terbagi menjadi menjadi 2,yaitu
agama yang hak dan agama yang batil. Agama terdiri dari dua unsur pokok, yaitu
akidah (keyakinan-keyakinan) yang merupakan prinsip agama, dan hukum-hukum
praktis yang merupakan konsekuensi logis dari prinsip agama tersebut. Oleh
karena itu, penyusun membuat makalah ini yang menangkat tema Agama
Khususnya,tentang Agama Kristen Katolik.
II.
Rumusan Masalah
A.
Pengertian
Kristen katolik
B.
Sejarah
awal mula Agama katolik
C.
Ibadah
dalam Agama kristen katolik
III.
Pembahasan
A.
Pengertian Kristen Katolik
Agama kristen termasuk salah satu agama samawi yang dewasa ini
merupakan agama resmi yang tersebar di eropa dan amerika. Agama ini dinamakan
agama kristen disebabkan karena di ambil dari nama pembawaanya Yesus Kristus,
gelar kehormatan keagamaan buat Nabi Isa as, menurut kepercayaan agam ini.
Selain dari itu besar kemungkinan agama ini agama kristen sesuai dengan
keterangan kitab kisah Rasul-rasul fasal 11 ayat 26 yang berbunyi:
pengikut-pengikut yesus mula-mula disebut Orang Kristen” ialah di Antiochia di
zaman paulus mengajar disana. Ketika itu yesus sudah tidak lagi menjadi
pengikutnya. Oleh kkarena itu penduduk Antiochia lalu menyebut paulus dan
pengikut-pengikutnya dengan sebutan kristen.[1]
Kata Katolik berasal dari bahasa Yunani, yang berarti “untuk umum”. Kalimat
ini terbagi dalam dua suku kata yaitu: “Cathos’ yang berarti ‘untuk’ clan
“Lichus” yang berarti umum’. Cathoslichus berarti untuk umum atau universal.
Kata ini untuk pertama kalinya ditemukan dalam tulisan Ignatius dari Antiokia
(Antkhiocia) yaitu surat yang dikirim kepda jemaat-jemaatnya di Smirna. Dalam
terminologi Kristen/Katolik, kata ini dipergunakan untuk beberapa arti sebagai
berikut:
1.
Gereja yang universal, sebagai unsur pembeda dengan Gereja-Gereja lokal.
2.
Gereja yang benar, sebagai pembeda dengan aliran skimastik
3.
Bagi penulis sejarah , hal ini dipakai untuk menunjuk kepada Gereja sebelum
perpecahan antara Gereja Barat dengan Gereja Timur pada tahun 1054 M.
4.
Semenjak munculnya gerekan reformasi yang dipimpin oleh Marthinus Luther,
Gereja Barat memakai kata ini untuk nama dirinya.[2]
Agama
katolik untuk pertama kalinya masuk ke indonesia pada bagian pertama abad
ketujuh di sumatra utara.fakta ini ditegaskan pertama kali oleh (Alm) prfesor Dr.sucipto
wirjosuprapto.untuk mengerti fakta ini diperlukan penelitian dan rentetan
berita dan kesaksian yang tersebar dalam jangka waktu dan tempat yang lebih
luas.berita tersebut dapat dibaca dalam sejarah kuno karangan seorang ahli
sejarah shaykh abu salih al-armini yang menulis buku “daftar berita-berita
tentang gereja dan pertapaan dari provinsi mesir dan tanah-tanah diluarnya
“.yang memuat berita tentang 707 gereja dan 181 pertapaan serani yang tersebar
dimesir,nubia,abbessinia,afrika barat,spanyol,arabia,india dan indonesia.
B.
Sejarh awal mula Agama Katolik
Pada
tahun 1498 berlayarlah 4 buah kapal di bawah pimpinan vasco da Gama. Kapal-kapl
itu berhasil mencapai kota kalikut di india.
Dalam waktu yang
relatif pendek armanda-armanda dagang protugis mampu menguasai bandar strategis
di Asia dan Nunsantara a.l Bandar Goa (1510), malaka (1511) walaupun harus
menghadapi perlawanan penguasa setempat.
Tahun-tahu
berikunya Sultan Ternate dan Tidore mengadakan transaksi jual-beli bahan baku
dan rempah kepada protugis dan mengizinkan Protugis mendirikan gudang-gudang di
wilayah kesultanan mereka. Perlu dicatat bahwa antara sultan Ternate dan Sultan
Tidore ada permusuhan. Melihat sultan Ternate memberikan monopoli terlalu luas
kepada protugis maka sultan Tidore (antra 1512-1545) mulai bersekutu dengan
orang-orang spanyol yang datang melalui samudra Pasifik.
Untuk melindungi Ternate, Ambon dan lebih-lebih untuk kepentingan
dagangnya, protugis terpaksa harus mendirikan benteng pertahanan di tahun 1512
dan di beri nama”sao paulo”.
Dari sejarah perkembangan dunia perdagangan bangsa protugis,
kiranya tidak terlepas dari perkembangan atau mulai berdirinya Gereja katolik
di Indonesia. Karena di samping berdagang yang menjadi tujuan utamanya orang
Protugis yang beragama katolik memperkenalkan Agama yang dianut dan diimaninya
kepada masyarakat penduduk daerah setempat, dimana mereka bedagang.
Berkat tingkah laku, perbuatan kebajikan dan suri tauladan para
pedagan, maka tertariklah hati penduduk setempat dan mulai menunjukan minat dan
hasrat untuk menjadi katolik. Berita-berita dari daerah rempah-rempah itu
betul-betul mengugah dan menarik perhatian banyak Ordo dan kongregasi
biarawan-biarawan di Eropa. Ordo-ordo dan kongregasian-kongregasian mulai
mempersiapkan pengiriman tenaga keindonesia.
Missionaris pertama yang menginjak kaki di bumi Indonesia
di pantai barat Sumatra Barat ialah Santo fransikus Xaverius dari Ordo Jezuit.
Bersama dia ikut pula beberapa missionaris lain, yang menurut schedule perjalan
akan melanjutkan perjalanan kemogolia dan tiongkok.
Tujuan perjalan santo fransikus Xaverius semula ke
indonesia ialah ke Makasar atas penjelasan dan permintaan 3 pemuda Makasar yang
datang ke india, bahwa orang Makasar membutuhkan sangat kedatangan pastor.
Dengan dalil permintaan ini Santo Fransikus Xaverius betolak ke Indonesia
menuju makasar.
Namun di kota malaka ia mendapat laporan mengenai situasi
keadaan kacau di makasar, hingga tujuan ke Makasar dibatalkan dan meneruskan
perjalanan ke Ambon, Maluku. Di kota Ambon, tetapi berjalan keliling dan
berlayar menyusur pantai.
Sebenarnya Agama Katolik masuk di daerah kepulauan Maluku
sejak tahun 1512 sekitar pulau Ambon di Leitimor, Ulias,buru dan seram.
Penyebaran luasannya ditunjukan kepada penduduk yang masih berkepercayaan pada
agama nenek moyang, animisme, dilakukan mula-mula oleh pedagang-pedagang
protugis, dibina dan dilanjutkan mula-mula oleh pedagang-pedagang protugis,
dibina dan di lanjutkan kemudian oleh pastor armanda dagang,yang berfungsi
memelihara dan merawat kehidupan rohani pedagang Protugis yang beragama katolik.
Setelah kurang lebih 6 (enam) bulan berada di kota Ambon
dan sekitarnya,maka pada pertengahan tahun 1546 sekitar bulan juli santo
Fransiskus Xaverius meninggalkan kota Ambon dan berlayar menuju Ternate. Di
Ternate ia diterima dan menjadi tamu terhormat Sultan Hairun. Karena kesucian,
kesolehan dan keramah-tamahan serta pula tauladan kebijakan Santo Fransiskus
Xaverius, maka beberapa keluarga keturunan sultan Harun dan bangsawan-bangsawan
lain di ternate minta dipermandikan (dibaptiskan) menjadi katolik.
Setelah berada dan berkarya merawat kabargembira injil di kota ternate
dan sekitarnya, maka pada bulan Agustus dan september 1546 ia meninggalkan kota
Ternate dan berlayar meneruskan perjalanan menuju pulau Halmahendra, Tidore,
Bacan dan Morotai.
Di daerah-daerah ini sudah ada kampung katolik dan jumlahnya pun
cukup banyak, diatas 5000 (lima ribuan). Di tiap-tiap pulau dan daerah santo
fransiskus Xaverius selain bekerja merawatkan kabar gembira injil, ia
berkesempatan pula membuka pendikan bagi anak-anak pribumi dan anak-anak
protugis, kursus-kursus kader bagi calon-calon guru agama dan ketegisan sebagai
pembatu pastor dalam perawatan kabar gembira injil.
Terhadap peminat-peminat (calon-calon) yang ingin menjadi pastor
dikirimnya ke Malaka dan Goa untuk didik menjadi pastor di college Jezuit.
Selama bekerja mewartakan kabar gembira Injil di kepulauan Maluku
dari tahun 1545,1546 sampai dengan tahun 1547 Santo Fransiskus Xaverus banyak
mendapat tantangan dan kesulitan karena keadaan/keganasan alam, juga karena
sikap raja-raja, kepala-kepala adat/suku yang menentang orang protugis, di
samping karena pertentangan intern dalam pembesar-pembesar Protugis sediri.
Sekalipun banyak mendapatkan tantangan dan rintangan, namun ia
sangat dicintai oleh penduduk pribumi dan pendatang, bangsawan dan raja-raja
setempat, pembesar dan pedagang protugis, yang katolik dan non katolik, karena
berkat kesalehan, keramahan-tamahan dan jiwa suku menolong dan menghibur bagi
yang berduka dan berkekurangan.
Ia betul-betul populer dan sangat memikat hati penduduk tekun
bekerja mengabdikan diri selama berada di kepulauan Maluku dari tahun 1546-1547
hingga kembali ke Goa (India), pusat missi katolik Asia waktu itu. Ia meninggal
dunia pada tanggal 3 desember 1552 di pulau Sancian (di laut cina)
ditengah-tengah kesibukan menjalankan tugas kerasulan dalam perawatan injil
Chistus.[3]
C.
Sumber hukumnya
Sumber
hukum agama kristen katolik adalah berasal dari alkitab injil,untuk sungguh
memahami alkitab, umat kristen harus membacanya dengan sungguh perhatian.
Setelah menamati teks dengan sebaik-baiknya, umat harus mengartikan teks
tersebut.langkah terakhir adalah menerapkan teks dalam hidup konkret
sehari-hari. Umat mengkonfontasikan kehidupan sehari-hari dengan kebenaran yang
menyelamatkan yang ditemukan dalam alkitab.
Bagi umat kristen,alkitab memberikan makanan rohani dan
sebagai pembimbing ke arah kehidupan penuh kasih. Oleh karena itu dalam membaca
alkitab doa untuk memohon penerangan batin dan roh kudus.
Keempat injil (maktius,markus,lukas,yohanes) memuat kisah wafat dan
kebangkitan kristus. Tetapi tentang kelahiran yesus hanya dikisahkan oleh injil
matius dan injil lukas. Bahkan injil markus sebagai injil tertua tidak
menceritakan kisah kelahiran yesus. Itu berati bahwa wafat dan kebangkitan
yesus kristus merupakan pristiwa ilahi yang menerangi kelahiran dan masa
mudayesus. Kisah kelahiran yesus tidak bermaksud memberi uraian histori
kehidupan yesus. Tetapi kisah kelahiran yesus adalah sebuah kesaksian imam
bahwa yesus adalah sang kristus. Dengan kelahiran yesus, janji-janji allah
mulai dipenuhi.
Injil bermaksud menerangkan bahwa kelahiran yesus memang
berbeda dengan kelahiran pada umumnya. Intinya ialah malaikat menyatakan bahwa
yesus adalah juru selamat. Yang dijanjikan allah. Yesus dikandung secara ajaib oleh
bunda maria yang tetap perawan. Dengan begitu, injil menggambarkan bahwa yesus
sungguh-sungguh manusia dan sungguh-sungguh Allah.[4]
D.
Ibadah dalam agama kristen katolik
Walaupun ibadah ada di dalam setiap agama, namun dalam ibadahlah nampak
perbedaan antara agama. Dalam perspektif agama katolik, ibadah dipandang
sebagai pertemuan antara Allah dan manusia, sebagai ungkapan ketaqwaan dan
saling mengukuhkan dalam iman. Biasanya dalam ibadah Katolik dipakai
simbol-simbol atau tanda yang khusus, karena baik untuk pengungkapan iman
maupun untuk tanda kehadiran Allah, pemakaian bahasa atau ekspresi yang biasa
dianggap kurang memadahi. Karena misteri Allah dan penyelamatanNya hanya dapat
ditunjuk dengan tanda-tanda, tidak pernah dapat dirumuskan atau diungkapkan
secara penuh oleh manusia.
Ibadah adalah kegiatan manusia
yang beragama, lalu pertanyaanya mengapa perlu ibadah dalam hidup beragama?
Yang pokok dalam agama adalah sikap batin, namun untuk mewujudnyatakan iman
perlu pengungkapan yang nyata lewat tata cara ibadah. Gereja Katolik
mengungkapkan imannya melalui perayaan-perayaan liturgi.Untuk membentuk hidup
yang saleh bagi umat, diperlukan berbagai bentuk ibadah. Tidak akan ada agama
tanpa iman dan tidak ada ibadah tanpa agama.
1.
Macam-macam ibadah dalam gereja
katolik
Secara garis
besar dalam agama katolik ibadah digolongkan dalam 2 bagian besar.
a.
Ibadah rohani
Yang
dimaksudkan dengan ibadah rohani adalah setiap ibadah yang dilakukan dalam Roh
oleh setiap orang Katolik. Dalam urapan Roh, seluruh hidup umat Katolik dapat
dijadikan satu ibadah rohani. Doa dan ibadat merupakan salah satu tugas Gereja
untuk menguduskan umatnya, oleh karena itu Gereja bertekun dalam doa, memuji
tuhan, dan mempersembahkan diri sebagai kurban yang hidup, suci dan berkenan
kepada tuhan.
1)
Doa
a)
Arti doa
1. Berbicara dengan tuhan.
2. Ungkapan imam secara pribadi dan sama-sama.
b)
Fungsi doa
1. Mengkomunikasikan dan mempersatukan diri
dengan Tuhan.
2. Mengungkapkan cinta, kepercayaan dan harapan
kita dengan Tuhan.
c)
Macam- macam
doa
1. Doa permohonan
2. Doa syukur
3. Doa pujian
d)
Syarat doa
yang baik
1. Berdoa dengan hati.
2. Doa yang berakar dan bertolak dari pengalaman
hidup
3. Diucapkan dengan rendah hati
4. Dengan sederhana dan jujur.
2)
Perayaan
Sakramen
a)
Arti sakramen
Kata sakramen berasal dari bahasa latin
sacramentum, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan yang kudus atau ilahi.sakremen
juga berati tanda,lambang atau simbol keselamatan Allah yang diberikan kepada
manusia.Sakramen biasanya diungkapkan dengan kata-kata dan tindakan. Maka
sakramen dalam Gereja Katolik mengandung 2 (dua) unsur hakiki yaitu:
1. Forma artinya kata-kata yang menjelaskan
peristiwa ilahi.
2. Materia artinya atau tindakan tertentu yang
kelihatan.
b)
Fungsi/makna
Sakramen
1. Mengungkapkan karya tuhan yang menyelamatkan
2. Meningkatkan dan menjamin mutu hidup sebagai
orang kristiani.
c)
Jenis-jenis
sakremen,yaitu:
1. Sakremen baptis
2. Sakremen ekaristi
3. Sakremen tobat
4. Sakremen krisma
5. Sakremen perkwinan
6. Sakremen perminyakan susi
7. Sakremen Imamat.
3)
Perayaan
sakramentali
a)
Arti
sakramentali
Tindakan liturgi dengan mengadakan
tanda-tanda suc yang diperoleh melalui doa-da permohonan.
b)
Jenis-jenis
peayaan sakramentali
Pemberkatan orang,benda/barang rohani,
tempat, makanan dan sebagainya.
4)
Devosi
a) Arti Devosi
Devosi bukanlah liturgi. Devosi adalah suatu
sikap bakti yang berupa penyerahan seluruh pribadi kepada Allah dan
kehendak-Nya sebagai perwujudan cinta kasih, atau yang lebih lazim: devosi
adalah kebaktian khusus kepada berbagai misteri iman yang dikaitkan dengan
pribadi tertentu.
b) Jenis Devosi
1. Devosi kepada sengsara yesus,
2. Devosi kepada Hati Yesus,
3. Devosi kepada Sakramen Mahakudus,
4. Devosi kepada Maria,
5. Ziarah.
c) Tujuan Devosi
1. menggairahkan iman dan kasih kepada Allah,
2. mengantar umat pada penghayatan iman yang
benar akan misteri karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus,
3. mengungkapkan dan meneguhkan iman terhadap
salah satu kebenaran misteri iman,
4. memperoleh buah-buah rohani.
b.
Ibadah sosial
Ibadah sosial dapat diartikan sebagai semua
kegiatan sebagai perwujudan nyata iman. Dalam Agama Katolik ibadah sosial
didasarkan pada ajaran Yesus Kristus sendiri yang begitu solider dengan
kehidupan manusia, sebagaimana tertulis dalam Injil Matius 25:35-36 dimana
sebagai manusia kita dapat memberi makan minum yang lapar dan haus, mengunjungi
yang dipenjara, melawat yang sakit, memberi tumpangan bagi orang asing dan
memberikan pakaian bagi yang telanjang.
2.
Simbol-simbol dalam ibadah agama
Katolik
1.
Tanda salib,
dibuat ketika:
1)
Memasuki gereja sambil menandai diri dengan air suci tanda peringatan
pembatisan yang telah kita terima.
2)
Mengawali dan Mengakhiri Perayaan ibadah.
3)
Memulai bacaan injil dengan membuat tanda salib pada dahi, mulut dan dada.
4)
Menerima berkat mengutusan pada bagian penutup.
2.
Perarakan
Perarakan dilakukan oleh Pemimpin
ibadah beserta pembantunya berjalan bersama menuju altar, juga dilakukan oleh
beberapa wakil umat untuk mengantarkan persembahan berupa: roti, anggur,
lilin,bunga dan kolekte ke altar.
3.
Berjalan
Berjalan yang baik dilakukan
dengan tegap dan khidmat serta pandangan kearah depan merupakan tanda
penghormatan dan kesungghuan niat kita bertemu dengan Tuhan serta dengan tidak
tergesa-gesa supaya suasana khidmat dan tenang terjaga, namun tidak lambat juga
supaya tidak memberi kesan lamban.
4.
Berdiri
Berdiri sebagai ungkapan rasa
hormat dan syukur, dilakukan waktu menyambut imam, pembacaan Injil, mengucapkan
Syahadat, menyampaikan doa Umat, memulai Doa Syukur Agung dan menyanyikan lagu
Bapa Kami
5.
Duduk
Duduk dilakukan ketika Kitab Suci
dibacakan (selain Injil) sebagai suatu ungkapan kesediaan mendengar dan
merenungkan sabda Tuhan. Persiapan persembahan sebagai ungkapan kesediaan
memberi diri kepada Tuhan dengan penuh penyerahan. Petugas membacakan penguman
sebagai tanda ungkapan kesediaan mendengarkan dan melaksakan tugas kewajiban
6.
Membungkuk
Membungkukan badan dan kepala
merupakan tanda penghormatan terhadap Pemimpin ibadah, altar Tuhan, salib dan
sakramen Maha Kudus.
7.
Berlutut
Berlutut merupakan sikap doa yang
mengungkapkan kerendahan hati seseorang yang ingin memohon kepada Tuhan atau
bersembah sujud kepada-Nya
8.
Mengangkat tangan
Sebagai sikap doa yang
mengungkapkan permohonan dengan kebulatan hati yang disertai pengharapan,
dilakukan oleh imam ketika mengangkat patena dan piala berisi roti dan anggur
untuk dipersembahkan kepada Tuhan, serta mengangkat sibori atau patena dan
piala yang berisi Tubuh dan Darah Kristus untuk diperlihatkan kepada umat.
9.
Mengatupkan tangan.
Mengatupkan tangan dibuat ketika
sebelum dan setelah menerima komuni (mengatupkan tangan didada waktu berjalan)
sebagai ungkapan kesetiaan pada Tuhan, juga dilakukan oleh umat ketika berdoa
pribadi.
10. Tiarap/menelungkup
Tiarap atau menelungkup merupakan
ungkapan tidak pantas, merasa berdosa dihadapan Allah, dilakukan oleh para
calon Imam dan Uskup ketika ditahbiskan, serta oleh Umat sebagai sikap Doa,
merasa diri berdosa besar dan tidak layak dihadapan Tuhan.
11. Memerciki
Sebagai tanda penyucian dan
peringatan akan pembatisan, memerciki dilakukan pada permulaan Ekaristi dan
juga dilakukan setelah pembaharuan janji naptis pada Malam Paska, saat menerima
daun Palma pada perarakan Minggu Palma. Mmemerciki juga dilakukan untuk
kepentingan pernikahan, pemakaman, pemberkatan tempat/gedung, pemberkatan
benda-benda devosi lainnya.
12. Mendupai
Untuk menciptakan suasana doa dan
kurban bagi Allah. Pendupaan altar bergerak dari bagian kiri ke kanan mengelilingi
altar. Asap putih yang mengepul keatas melambangkan persembahan kita
diterima oleh Allah.
13. Bersalaman
Berjabat tangan atau bersalaman
mengungkapkan wujud dari Kasih dan Persaudaraan. Bersalaman dilakukan oleh umat
ketika saling memberikan Salam Damai.
14. Memberkati
Memberkati adalah bentuk
menguduskan umat yang dilakukan oleh seorang pemimpin ibadah, memberkati adalah
Doa, ungkapan permohonan pada Tuhan, semoga yang diminta umat-Nya terkabulkan,
terjadi, terlaksana. Memberkati disertai dengan gerakan tangan yang “bertanda
salib” dengan mengucapkan “Atas nama Bapa, Putra dan Roh Kudus”. Tiada berkat
imam yang tidak diberikan dalam tanda salib.[5]
IV.
Kesimpulan
Dengan paparan diatas pemakalah menyimpulkan sejarah awal
mula agama katolik pada tahun 1498 berlayarlah 4 buah kapal di bawah pimpinan
vasco da Gama. Kapal-kapl itu berhasil mencapai kota kalikut di india. Dan
membawa sumber hukum al-kitab injil,dengan cara beribah yang berbeda dengan
Agama lain.
V.
Penutup
Demikianlah makalah ini saya susun, pemakalah menyadari tentunya
makalah ini masih banyak keasalahan dan kekurangan. Untuk itu diharapkan kritik
dan saran yang membangun. Selanjutnya diharapkan makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
Daftar pustaka
noah
Zaini Ahmad, Monografi Kelembagaan Agama Di Indonesia,jakata: depertemen
agama R.I,1983.
Taringan
Jokobus, Religiositas Agama dan gereja katolik, jakata: PT Grasindo, 2007.
Ya’cub
Tasman, Perbandingan Agama, Padang: IAIN Imam Bonjol, 1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar