Minggu, 30 Desember 2012

Cerpen


Sebuah Penantian
 yang sia -sia


Nama ku Vaneysa anggela putri,aku lebih akrab di panggil icha. Aku pernah mencintai seseorang dengan tulus; tapi semua ketulusan cintaku padanya tak berati apa-apa.
Icha sayang  jangan sedih trus dong, senyum mu yang dulu mana, kata sahabatku mutiara sambil menghapus air mata yang mengalir di pipiku dengan sapu tangannya.Gue nggak bisa ra, gue nggak trima lau dia ninggalin aku kayak gini,gue sangat mencintai dia ra, gue gk mau kehingannya tapi kenapa dia tega bicara seperti itu, apa salah aku ra?.
Satria adalah seorang cowok yang sangat aku sayangi semenjak aku duduk di bangku kelas XI sma, aku rela melakukan apapun demi dia, bahkan setiap ada poto copy di sekolah aku selalu yang bayarin dia, dan kalau seandainya dia nggak punya uang jajan aku selalu yang traktiir dia. Aku selalu mencoba untuk mengerti dia aku menerima kekurangannya yang mungkin dia jauh lebih miskin dari pada aku yang serba punya. Aku sering di bilang bodoh oleh teman ku lantaran aku lebih memilih teman dengannya padahal banyak pria tajir yang mendekatiku,tapi aku nggak peduli bahkan aku malah tahbah dekat dengannya.
Dia selalu bebagi cerita denganku,ketika dia punya masalah apapun akulah orang pertama tempat dia mengadu, baginya aku adalah orang yang sangat spesial untuknya, tapi bukan sebagai pacar melainkan sahabat.
Persahabatan kami berjalan selama dua tahun, dan waktu kami lulus SMA aku mencoba untuk ungkapkan perasaanku kepadnya kalau selama dua tahun aku dekat dengannya aku sudah menaruh hati padanya semenjak awal kami bertemu.. tapi dia tidak membalasnya saat itu mungkin karena dia belum bisa menerima semua kenyatan itu.
Di depan teras ku termanggu sendiri Ting-ting nada hp ku bebunyi ku lihat ada sebuah pesan masuk dan ternya itu dari satria,dan dia meninggalkan pesan terakhir cha jangan pernah hubungi aku lagi.
Aku sagat terpukul dengan membaca sms itu , nggak mungkin rasanya dengan aku menggugkapkan perasanku tadi siang dia akan pergi begitu aja tampa pamit dan nggak bilang pergi kemana lagi, aku merasa pasti ada alasn laen yang di sembunyikan oleh satria tapi apa”? kenapa nggak tau,,?
Satu minggu telah berlalu  aku tetap masih memikirkannya.
Cha, lo nggak bisa mikrin satria kayak gini munggkin dia gk mau bilang alasannya apa untuk pergi dari kehidupan lo. Tapi bukan berati lo harus sedih dan nangis kayak gini trus menerus dong, di luar sana masih banyak kok laki-laki yang suka dan sayang sama lo, lo tu kan cantik dan tajir lagi cha, buat apa sih lo masih ngarapin satria trus kaciah bokap, nyokap lo mereka sedih meliahat lo keg gini cha,begitu juga aku yang sangat-sangat sedih lihat lo cha,kerjaan lo nangis aja,lihat ne badan lo dah kurusan. Lagian lau satri tau dia pasti juga sedih lihat lo keg gini, lo bilang lo cita sama dia tapi lo nya gini, sadar cha buka hati mu lebar-lebar.
Tapi ra gue kecewa banget lo gk ngerti perasaan gue, gue nggak bisa terima dia pergi tampa kejelasan.kalau seandainya satria bilang dengan jelas dia nggak mencintai aku,mungkin aku bisa terima, tapi dia nggak jawab semua itu tega-teganya dia pergi ninggali aku gitu aja dia pergi tampa alasan dan mengingkari janji-janji persahabatan kami yang akan selalu setia ra, rasanya gue gk sanggup kehilangan dia aku sangat menyayangi dia ra.
***********
Satu minggu lagi pun akhirnya berlalu, semua teman-teman ku sudah pada sibuk untuk mendatar ke perguruan tinggi universitas favarid masing-masing ,sementara aku nggak mengerti mesti lanjut “kuliyah kemana”? lantaran aku nggak tahu bidang apa yang cocok dengan otak ku yang nggak terlalu pintar, apa lagi nggak ada satria disampingku. Biasanya satria yang selalu memberi aku semangat dalam hal apapun yang terbaik untuk ku tapi sekarang tidak, satria sudah nggak ada lagi di samping ku. Aku bingung dengan semua ini mencintai orang tampa sebuah kepastian.
Tuhan jika memang dia yang terbaik untuk ku,
Sadarkanlah dia kalau aku sangat mencintainya.
Aku akan tetap setia untuknya
Tak satu pun lelaki yang aku cinta selain dia.
Aku akan menunggunya sampai kehembusan nafas terakhir ku.
****


Hari terus berganti, meninggalkan semua kisah yang ada  begitu begitupun kisah ku dengan satria. Aku bertekat untuk melupakannya. Aku udah cukup kecewa dengan penantian selama ini. Setiap kali aku berdoa, mendoakannya untuk kembali seperti dulu tapi tak pernah terkabulkan. Aku memang mencintainya, dan berjanji kepada diriku untuk setia kepadanya. Tapi sekarang rasanya sudah percuma satria tak mungkin kembali,dia bagaikan mimpi tak akan pernah ku gapai.
Sebentar lagi ospek untuk para calon maha siswa akan di mulai.2 bulan sudah berlalu sebenarnya momen-momen itu lah yang aku tunggu-tunggu a.Aku berharap semoga di acara ospek nanti aku akan bertemu dengan seseorang yang bisa menjadi pengganti satria di hatiku.
“Pagi-pagi di kampus”
Hei cha daftar ulang juga? Kata mutiara sahabatku. Iya ra,gue kangen lo kemana aja 1 bulan lo gk ada kerumah ?gue juga kangen lo ,gue ikut pulang kampung sama mama ke surabaya cha,”sambil memelu ku”. Owh iya btw lu ambil jurusan apa ra?? Gue ambil kimia ra kalau lo jurusan apa? Berati sama dong ra. Alangkah bahagianya akirnya aku bisa kembali bisa bersama sahabat ku mutiara.
“”
Hari ini hari pertama aku ospek, aku dan mutiara datang kekampus lebih awal yang suasana kampus masih sangat sepi, tiba-tiba di belakang ada suara memanggil ku icha tunggu, akupun melengah,hei icha,sapaan ramah ku terima sepagi itu dari seorang gadis yang mungkin maha siswa baru dikampus ini. Ia jawab ku elok, apa kita pernah saling kenal? “gadis itu mengulurkan tangan, kenalin aku ayu, Kamu pasti icha pacarnya satriakan?? Bukan main aku benar-benar binggung tiada angin tiada hujan kenapa ada orang yang belum aku kenal tiba-tiba bertanya seperti itu kepada ku. Maaf kamu salah paham aku hanya di anggap sahabat sama satria nggak lebih, aku memang pernah ungkapkan rasa kepadanya tapi dia nggak jawab,bahkan dia menghilang begitu aja.BTW kamu kenal satria di mana? Aku tetanga dia waktu di bogor sekaligus sahabatnya, benar kata satria kamu tu memang cantik bahkan lebih cantik dari di potonya. Poto??; iya ini ,sambil memberikan sebuah poto kepada ku, yang ternyata itu poto aku dan satria waktu di taman sekolah waktu 4 bulan yang lalu, di poto itu terlihat jelas saat itu satria sedang memeluku dan mencium ku dari belakang dan sengaja di ambil seorang poto grafer yang lagi lewat. Dalam hati aku sangat terharu tak menyangka ternyata satria juga mencintai ku bahkan sampai menyimpan poto ku dan dia. tapi aku masih sakit hati, aku bingung kalau dia benar-benar mencintaiku apa alasanya pergi ninggalin aku begitu aja dan malah melarang untuk menghubunginya lagi??
Ayu membagunkan ku dari lamunanku,aku tahu apa yang kamu fikirkan,kenapa satria tidak memberi kabar berita kepada mu lagi, sekarang semua jawabannya  ada di balik foto itu, aku pun membalik poto tersebut sepucuk tulisan yang berisi untukku

Dear Vaneysa anggela putri.
Kestiaan berati ketulusan untuk menyimpan satu nama tetap di hati.
,kemudian berjanji untuk tidak mengkianati sampai akhir menutup mata.
Sedih bukan ciri ciri diri mu
termanung tak pernah kutemukan darimu.
ketika aku telah pergi bukan tangis yang ku lihat,
tapi senyum hangatmu,yang selalu melengkapiku.
maaf,aku memang harus pergi Dear Vaneysa ,
terimaksih atas selama ini kau selalu mmberiku keabadian,
sekarang saatnya kau merelakan ku pergi.
Namun ingtlah, cinta ini tetep ada,
meskipun aku telah di alam yang berbeda.
By: satria
Aku menangis aku nggak pernah nyangka kenapa semua itu mesti terjadi dalam hidupku.semuanya sudah terlambat aku sudah tidak akan pernah bertemu dengan dia lagi. Apa yang ku fkirkan selama ini benar-benar terjadia semua penantian itu sia-sia,satria sudah pergi dan nggak akan pernah bisa kembali lagi untuk hidup bersama denganku.
sekarang aku hanya berusaha untuk ikhlas meskipun aku nggak sanggup.