Sebuah Penantian
yang sia -sia
Nama
ku Vaneysa anggela putri,aku lebih akrab di panggil icha. Aku pernah mencintai
seseorang dengan tulus; tapi semua ketulusan cintaku padanya tak berati
apa-apa.
Icha
sayang jangan sedih trus dong, senyum mu
yang dulu mana, kata sahabatku mutiara sambil menghapus air mata yang mengalir
di pipiku dengan sapu tangannya.Gue nggak bisa ra, gue nggak trima lau dia
ninggalin aku kayak gini,gue sangat mencintai dia ra, gue gk mau kehingannya
tapi kenapa dia tega bicara seperti itu, apa salah aku ra?.
Satria
adalah seorang cowok yang sangat aku sayangi semenjak aku duduk di bangku kelas
XI sma, aku rela melakukan apapun demi dia, bahkan setiap ada poto copy di
sekolah aku selalu yang bayarin dia, dan kalau seandainya dia nggak punya uang
jajan aku selalu yang traktiir dia. Aku selalu mencoba untuk mengerti dia aku
menerima kekurangannya yang mungkin dia jauh lebih miskin dari pada aku yang
serba punya. Aku sering di bilang bodoh oleh teman ku lantaran aku lebih
memilih teman dengannya padahal banyak pria tajir yang mendekatiku,tapi aku
nggak peduli bahkan aku malah tahbah dekat dengannya.
Dia
selalu bebagi cerita denganku,ketika dia punya masalah apapun akulah orang
pertama tempat dia mengadu, baginya aku adalah orang yang sangat spesial
untuknya, tapi bukan sebagai pacar melainkan sahabat.
Persahabatan
kami berjalan selama dua tahun, dan waktu kami lulus SMA aku mencoba untuk
ungkapkan perasaanku kepadnya kalau selama dua tahun aku dekat dengannya aku
sudah menaruh hati padanya semenjak awal kami bertemu.. tapi dia tidak membalasnya
saat itu mungkin karena dia belum bisa menerima semua kenyatan itu.
Di
depan teras ku termanggu sendiri Ting-ting nada hp ku bebunyi ku lihat ada
sebuah pesan masuk dan ternya itu dari satria,dan dia meninggalkan pesan
terakhir cha jangan pernah hubungi aku lagi.
Aku
sagat terpukul dengan membaca sms itu , nggak mungkin rasanya dengan aku
menggugkapkan perasanku tadi siang dia akan pergi begitu aja tampa pamit dan
nggak bilang pergi kemana lagi, aku merasa pasti ada alasn laen yang di
sembunyikan oleh satria tapi apa”? kenapa nggak tau,,?
Satu minggu telah
berlalu aku tetap masih memikirkannya.
Cha,
lo nggak bisa mikrin satria kayak gini munggkin dia gk mau bilang alasannya apa
untuk pergi dari kehidupan lo. Tapi bukan berati lo harus sedih dan nangis
kayak gini trus menerus dong, di luar sana masih banyak kok laki-laki yang suka
dan sayang sama lo, lo tu kan cantik dan tajir lagi cha, buat apa sih lo masih
ngarapin satria trus kaciah bokap, nyokap lo mereka sedih meliahat lo keg gini
cha,begitu juga aku yang sangat-sangat sedih lihat lo cha,kerjaan lo nangis
aja,lihat ne badan lo dah kurusan. Lagian lau satri tau dia pasti juga sedih
lihat lo keg gini, lo bilang lo cita sama dia tapi lo nya gini, sadar cha buka
hati mu lebar-lebar.
Tapi
ra gue kecewa banget lo gk ngerti perasaan gue, gue nggak bisa terima dia pergi
tampa kejelasan.kalau seandainya satria bilang dengan jelas dia nggak mencintai
aku,mungkin aku bisa terima, tapi dia nggak jawab semua itu tega-teganya dia
pergi ninggali aku gitu aja dia pergi tampa alasan dan mengingkari janji-janji
persahabatan kami yang akan selalu setia ra, rasanya gue gk sanggup kehilangan
dia aku sangat menyayangi dia ra.
***********
Satu
minggu lagi pun akhirnya berlalu, semua teman-teman ku sudah pada sibuk untuk
mendatar ke perguruan tinggi universitas favarid masing-masing ,sementara aku
nggak mengerti mesti lanjut “kuliyah kemana”? lantaran aku nggak tahu bidang
apa yang cocok dengan otak ku yang nggak terlalu pintar, apa lagi nggak ada
satria disampingku. Biasanya satria yang selalu memberi aku semangat dalam hal
apapun yang terbaik untuk ku tapi sekarang tidak, satria sudah nggak ada lagi
di samping ku. Aku bingung dengan semua ini mencintai orang tampa sebuah kepastian.
Tuhan jika
memang dia yang terbaik untuk ku,
Sadarkanlah dia
kalau aku sangat mencintainya.
Aku akan tetap
setia untuknya
Tak satu pun
lelaki yang aku cinta selain dia.
Aku akan
menunggunya sampai kehembusan nafas terakhir ku.
****
Hari
terus berganti, meninggalkan semua kisah yang ada begitu begitupun kisah ku dengan satria. Aku bertekat
untuk melupakannya. Aku udah cukup kecewa dengan penantian selama ini. Setiap
kali aku berdoa, mendoakannya untuk kembali seperti dulu tapi tak pernah
terkabulkan. Aku memang mencintainya, dan berjanji kepada diriku untuk setia
kepadanya. Tapi sekarang rasanya sudah percuma satria tak mungkin kembali,dia
bagaikan mimpi tak akan pernah ku gapai.
Sebentar
lagi ospek untuk para calon maha siswa akan di mulai.2 bulan sudah berlalu
sebenarnya momen-momen itu lah yang aku tunggu-tunggu a.Aku berharap semoga di
acara ospek nanti aku akan bertemu dengan seseorang yang bisa menjadi pengganti
satria di hatiku.
“Pagi-pagi di kampus”
Hei
cha daftar ulang juga? Kata mutiara sahabatku. Iya ra,gue kangen lo kemana aja
1 bulan lo gk ada kerumah ?gue juga kangen lo ,gue ikut pulang kampung sama
mama ke surabaya cha,”sambil memelu ku”. Owh iya btw lu ambil jurusan apa ra??
Gue ambil kimia ra kalau lo jurusan apa? Berati sama dong ra. Alangkah
bahagianya akirnya aku bisa kembali bisa bersama sahabat ku mutiara.
“”
Hari
ini hari pertama aku ospek, aku dan mutiara datang kekampus lebih awal yang
suasana kampus masih sangat sepi, tiba-tiba di belakang ada suara memanggil ku
icha tunggu, akupun melengah,hei icha,sapaan ramah ku terima sepagi itu dari
seorang gadis yang mungkin maha siswa baru dikampus ini. Ia jawab ku elok, apa
kita pernah saling kenal? “gadis itu mengulurkan tangan, kenalin aku ayu, Kamu
pasti icha pacarnya satriakan?? Bukan main aku benar-benar binggung tiada angin
tiada hujan kenapa ada orang yang belum aku kenal tiba-tiba bertanya seperti
itu kepada ku. Maaf kamu salah paham aku hanya di anggap sahabat sama satria
nggak lebih, aku memang pernah ungkapkan rasa kepadanya tapi dia nggak
jawab,bahkan dia menghilang begitu aja.BTW kamu kenal satria di mana? Aku
tetanga dia waktu di bogor sekaligus sahabatnya, benar kata satria kamu tu
memang cantik bahkan lebih cantik dari di potonya. Poto??; iya ini ,sambil memberikan
sebuah poto kepada ku, yang ternyata itu poto aku dan satria waktu di taman
sekolah waktu 4 bulan yang lalu, di poto itu terlihat jelas saat itu satria
sedang memeluku dan mencium ku dari belakang dan sengaja di ambil seorang poto
grafer yang lagi lewat. Dalam hati aku sangat terharu tak menyangka ternyata
satria juga mencintai ku bahkan sampai menyimpan poto ku dan dia. tapi aku
masih sakit hati, aku bingung kalau dia benar-benar mencintaiku apa alasanya
pergi ninggalin aku begitu aja dan malah melarang untuk menghubunginya lagi??
Ayu membagunkan ku dari lamunanku,aku tahu apa yang
kamu fikirkan,kenapa satria tidak memberi kabar berita kepada mu lagi, sekarang
semua jawabannya ada di balik foto itu,
aku pun membalik poto tersebut sepucuk tulisan yang berisi untukku
Dear
Vaneysa anggela putri.
Kestiaan berati
ketulusan untuk menyimpan satu nama tetap di hati.
,kemudian
berjanji untuk tidak mengkianati sampai akhir menutup mata.
Sedih
bukan ciri ciri diri mu
termanung
tak pernah kutemukan darimu.
ketika
aku telah pergi bukan tangis yang ku lihat,
tapi
senyum hangatmu,yang selalu melengkapiku.
maaf,aku
memang harus pergi Dear Vaneysa ,
terimaksih
atas selama ini kau selalu mmberiku keabadian,
sekarang
saatnya kau merelakan ku pergi.
Namun
ingtlah, cinta ini tetep ada,
meskipun
aku telah di alam yang berbeda.
By:
satria
Aku menangis aku nggak pernah nyangka kenapa semua itu mesti
terjadi dalam hidupku.semuanya sudah terlambat aku sudah tidak akan pernah
bertemu dengan dia lagi. Apa yang ku fkirkan selama ini benar-benar terjadia semua
penantian itu sia-sia,satria sudah pergi dan nggak akan pernah bisa kembali
lagi untuk hidup bersama denganku.
sekarang aku hanya berusaha untuk ikhlas meskipun aku nggak sanggup.
sekarang aku hanya berusaha untuk ikhlas meskipun aku nggak sanggup.